Psikologi dan Tahap Perkembangan Pendidikan
Perkembangan dalam pendidikan dapat diartikan yakni pengajaran itu untuk anak-anak yang harus dilakukan dengan tingkat yang tidak terlalu sulit dan terlalu menegangkan atau sangat terlihat mudah dan menjemukan. Pendidikan di dalam perkembangan kognitif dan bahasa dipelajari dan di ajarkan kepada siswa agar mengetahui dan memahami level atau kemampuan optimal mereka dalam praktik belajar dan mengajar agar sesuai dengan diri mereka hingga mereka merasa siap dan sesuai dengan tahapannya.
Tahap perkembangan pendidikan dalam perkembangan dikaji dalam tiga konteks yang dimana anak menghabiskan sebagian besar waktunya pada ketignya , yaiutu :
1. Keluarga
Anak-anak lahir didalam sebuah keluarga yang berbeda-beda satu sama lain. Beberapa orang tua mendukung anaknya, dan orang tua lainnya bersikap kasar atau mengabaikan orang tuanya. Beberapa keluarga anak ada yang hidup dalam kemiskinan, dan ada juga yang lainnya berkehidupan cukup. Jadi intinya semua anak pengasuhan dan keadaannya masing-masing berbeda satu sama lain.
a. Gaya Parenting
Orang tua tidak boleh menghukum ( puntivie ) atau terlalu tak peduli ( aloof ). sebaliknya, orang tua harus menyusun aturan bagi anak dan pada saat yang sama bersifat suportif atau mendukung dan membimbing serta mengasuh ( nurturant ). ada 4 bentuk gaya parenting, yaitu =
a) Authorian parenting yaitu gaya asuh yang bersifat membatasi dan menghukum.
b) Authoritative parenting yaitu gaya asuh positive yang mendorong anak agar menjadi mandiri tapi masih membatasi dan mengontrol tindakan mereka.
c) Neglectful parenting yaitu gaya asuh diman orang tua tidak peduli dan hanya meluangkan sedikit waktunya dengan anaknya
d) Indulgent parenting yaitu gaya asuh dimana orang tua terlibat aktif tetapi hanya memberikan sedikit batasan atau kekangan pada perilaku anak.
b. Hubungan Sekolah dan keluarga
Hubungan keluarga dan sekolah adalah mesosistem yang dangat penting, karena hubungan ini sangat menguntungkan anak-anak dari beragam lingkungan dan anak-anak dari keluarga yang berbeda-beda.
2. Teman Sebaya
Teman sebaya (peer) juga sangat memainkan peran dalam perkembangan anak dalam pendidikan. Dalam sebuah studi terhadap 3000 anak di SMA, tekanan dari teman - teman sebaya (peers Pressure) sangat erat kaitannya dengan penggunaan alkohol. Jadi intinya teman sebaya dapat memberikan perkembangan dan peningkatan yang negative dan positif, makanya orang tua juga harus ikut andil dalam perhatiannya kepada teman anaknya.
a. Status Teman Sebaya.
Status teman sebaya dibagi atas 4 tipe, yaitu anak populer,anak diabaikan, anak ditolak, dan anak kontroversial (Rubin, Bukowski & Parker, 1988; Wentzel & Asher, 1995; Wentzel & Battle, 2001).
i. Anak populer biasanya berperilaku baik dan tidak dibenci teman-temannya, juga menjaga alur komunikasi dengan kawannya agar sealu terbuka.
ii. Anak diabaikan biasanya jarang dianggap sebagai teman terbaik, tetapi belum tentu ia tidak disukai teman-temannya.
iii. Anak ditolak biasanya jarang dianggap sebagai teman terbaik, dan sering dibenci oleh temannya.
iv. Anak kontroversial biasanya dianggap sebagai teman baik dan juga kerap tidak disukai.
b. Persahabatan
Persahabatan memberikan kontribusi pada status teman sebaya dan memberikan keuntungan, yaitu :
i. Kebersamaan (Companionship)
ii. Dukungan Fisik
iii. Dukungan Ego
iv. Intimasi atau Kasih Sayang
3. Sekolah
Konteks perkembangan sosial yang terus berubah disekolah sangat bervariasi sejak masa kanak-kanak awal, sekolah dasar, dan sekolah masa remaja (Minuchin & Shapario, 1983). Dalam sistem perkembangan anak di sekolah ini, satu-satunya interkasi yang biasanya terjadi dikelas adalah dengan satu atau dua guru perempuan, yang menjadi figur utama dalam kehidupan mereka dalam bersekolah.
0 komentar:
Posting Komentar