Blue Fire Pointer

Minggu, 09 April 2017

TUGAS OBSERVASI : Psikologi Pendidikan

OBSERVASI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TOPIK : Pendidikan Anak Usia Prasekolah
JUDUL : Pendidikan Prasekolah di Perguruan Islam Nurul ‘Azizi
KELOMPOK 1 :
1.Karyani Marlis Halawa (161301004)
2.Sofyan Sahuri Harahap (161301013)
3.Nabilah Alwani (161301023)
4.Anjelica (161301034)
5.Daniella  Precylia (161301050)
6.Naufal Ilham Hrp (161301069)
7Novita Sari Marbun (161301070)


BAB I : PERENCANAAN
1.1. Pendahuluan
Tujuan utama pendidikan prasekolah adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa fungsi pendidikan pra sekolah, yang mana salah satu diantaranya adalah untuk menyiapkan anak didik memasuki pendidikan dasar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa selain bertujuan dan berfungsi untuk menstimulasi tumbuh kembang anak, pendidikan pra-sekolah sesungguhnya juga berperan penting untuk mengembangkan kesiapan anak didik dalam memasuki pendidikan sekolah dasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikuti pendidikan pra-sekolah memperlihatkan prestasi belajar yang lebih baik di sekolah dasar dibandingkan dengan murid-murid yang tidak mengikuti pendidikan pra-sekolah. Sehingga hal tersebut membuat para orang tuatua berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya ke pendidikan prasekolah.
1.2. Landasan Teori
Maria Montessori mengemukakan pendapatnya bahwa:
a. Menghargai anak, artinya proses pengembangan yang dilaukan pada anak usia dini harus memperhatikan keunikan yang dimiliki setiap anak.
b. Absorbent mind (pemikiran yang cepat menyerap) artinya setiap informasi yang diterima anak melalui indranya akan mudah terserap, sehingga pendidik harus lebih cermat dalam berperilaku didepan anak.
c. Sensitive periods (masa kepekaan) yakni keterampilan anak akan berkembang optimal pada masa tertentu dan hanya akan terjadi sekali serta tak dapat diulang.

Menurut para ahli, anak usia ini merupakan anak diusia “golden age”, dimana masa ini tidak dapat diulang kembali. Masa ini dimulai dari usia 0-6 tahun. Adapun diantara masa ini terdapat masa “Anak Prasekolah”  yakni anak berumur 3-6 tahun (Biechler dan Snowman, 1993). Menurut Snowman, ciri anak prasekolah meliputi :


1. Ciri Fisik
Anak masa prasekolah cenderung akan aktif dalam setiap kegiatannya karena dalam benaknya tujuan utama bermain bersama teman sebayanya. Namun ada juga yang aktif dengan kegiatannya sendiri. Anak laki-laki lebih mampu melakukan kegiatan motorik kasar yakni melibatkan otot-otot tubuh yang besar seperti melompat, menendang, dan lainnya. Sedangkan anak perempuan akan lebih lihai dalam melakukan kegiatan motorik halus yakni bagian tubuh tertentu bergerak terbatas dan menghasilkan respon yang tepat. Koordinasi neuromusculer yang terlibat dalam keterampilan gerak halus biasanya berhubungan dengan koordinasi mata dan tangan. Contohnya mewarnai, menulis, menggambar, dan sebagainya. Perkembangan motorik akan terus berkembang sejalan dengan bertambahnya usia anak.
2. Ciri Kognitif
Anak masa prasekolah sangat senang membangun komunikasi dengan teman sebaya dan orang lain. Anak juga belajar mengasah kemampuannya yang ia lihat dari perilaku temannya.
3. Ciri Sosial
Anak usia dini akan senang berinteraksi dan berteman dengan banyak orang. Ia akan lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan orang disekitarnya. Meskipun tak jarang terjadinya pertengkaran dan perselisihan yang terjadi dengan temannya, namun hal itu hanya sementara dan akan kembali seperti semula.
4. Ciri Emosional
Anak cenderung mengekspresikan dirinya tanpa batas dan bebas selayaknya anak usia dini yang masih sangat polos dengan segala keluguan yang dimilikinya akan berperilaku dengan jujur

1.2.1 Pendidikan Prasekolah

Menurut UU RI No. 2 tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 ayat 2 mengatakan bahwa pendidikan prasekolah adalah masa pendidikan yang terselenggara untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai asas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup. Dalam pendidikan prasekolah, anak akan identik dengan bermain. Bermain sendiri terbagi atas 3 yaitu :
a. Bermain bebas, yaitu anak dalam kegiatan bermainnya diberi kebebasan melakukan berbagai permainan dengan caranya sendiri
b. Bermain dengan bimbingan, yaitu kegiatan bermain anak dipilihkan oleh pendidiknya dengan tolok ukur dari pendidik itu sendiri
c. Bermain dengan pengarahan, yaitu kegiatan bermain anak telah disusun oleh pendidik dan anak wajib mengikuti arahan dari pendidik untuk menyelesaikan suatu tugas
1.3. Alat/Bahan
· Kamera
· Pulpen
· Buku

1.4. Analisis Data  

Data diperoleh melalui kegiatan observasi langsung di lembaga pendidikan prasekolah yang telah ditentukan. Data yang telah diperoleh akan diolah sesuai dengan teori pendidikan anak prasekolah.

1.5. Sampel Penelitian dan Tempat Pengambilan Data

Sampel : Siswa dan guru kelas TK-A Kelas Cempaka di Perguruan Islam Nurul ‘Azizi.
Tempat :  Jalan Suka Elok No. 10, Suka Maju, Medan Johor, Kota Medan.

BAB 2 : PELAKSANAAN
2.1 SISTEMATIS PELAKSANAAN PENELITIAN
06 Maret 2017:  Diskusi Pemilihan Topik
06 Maret 2017:  Diskusi Pemilihan Judul dan Teori
24 Maret 2017:  Observasi
26 Maret 2017:  Pengolahan Data
03 April 2017:  Diskusi Kelompok
09 April 2017:  Posting Blog
BAB 3 :  LAPORAN DAN EVALUASI DATA
3.1 LAPORAN
3.1.1 Jadwal Kegiatan (Jum’at, 24 Maret 2017)
· 08:00-08:45  : Berbaris, Bernyanyi bersama, Berinfaq, Senam pagi bersama dan Event Bussines  Day
· 09:00-09:45  :  Masuk kelas pertama diselingi dengan perkenalan dan Membuat kolase
· 09:45-10:05  :  Istirahat, Berdo’a bersama sebelum makan, cuci tangan dan makan bersama
· 10:05-10:10 :  Meletakkan tempat bekal kedalam tas dan Berdo’a bersama setelah makan
3.1.2 Sistematika Observasi
1. Kelompok observasi di di Sekolah Tk Nurul Azizi pukul 07:45
2. Pada pukul 08:00, anak anak murid berbaris, kemudian mereka bernyanyi dan kemudian mereka memberikan sedikit uang saku mereka untuk berinfaq.


3. Pukul 08:30, anak anak murid melakukan senam, dan senam itu merupakan variasi baru dari salah satu ustadzah dan dibimbing oleh 15 ustadzah lainnya hingga selesai. Setelah itu, pada pukul 08:45, diadakannya sebuah event yaitu bussines day, yaitu mengajarkan anak anak murid untuk jual beli. Pada saat itu kelas A yang berjualan dan kelas B yang menjadi pembeli, dan makanan tersebut untuk sarapan mereka.
         






KELAS CEMPAKA
Kami mendapat tugas untuk mengobervasi Kelas Cempaka. Kelas itu terdiri dari 16 murid dan terdapat 2 anak murid yang tidak hadir, satu diantaranya sakit dan satunya lagi sedang ada kegiatan khataman qur’an.

1. Pukul 09:00, anak anak murid masuk ke kelasnya masing masing. Setelah sampai dikelasnya masing masing, para usradzah mempersilahkan anak anak murid untuk makan makanan yang telah dibeli pada bussines day tadi.

2. Pada pukul 09.15 anak murid untuk Kelas Cempaka akan belajar tentang membuat majalah atau membuat kolase,. Kemudian ustadzah Nurul, ustadzah Devi dan ustadzah Rita mengajak kepada semua anak  murid untuk menawarkan makanannya kepada kami. Kemudian kami dipersilahkan oleh ustadzah untuk memperkenalkan diri dan semua murid di instruksikan untuk mendengar dan memperhatikan. Setelah itu, semua murid juga dipersilahkan untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing satu per satu.
   


3. Pada pukul 09:20,  para ustadzah memberikan instruksi kepada murid untuk duduk yang rapi. Setelah duduk dengan rapi, Ustadzah Nurul membagikan satu per satu kepada murid sebuah kertas origami, kertas putih, pensil, penghapus dan lem. Tetapi sebelumnya Ustadzah Nurul memberikan intruksi cara pengerjaan untuk membuat kolase yaitu ada sebuah kertas kecil berbentuk apel, dan akan mewarnai apel itu dengan mengunakan kertas origami berwarna hijau yang telah dirobek robek.
    

4. Setelah diberikan perangkat kerjanya masing-masing, mereka semua di suruh atau di instruksikan untuk membuat tanggal dan nama. Kemudian ada salah satu murid  yang menanggapi yaitu Zizo, “kenapa harus buat nama dan tanggal?” dan ustadzahnya pun menjawab “supaya tidak tertukar”.

Adapun anak murid yang kami amati,
 Zizo. Menurut kami dia memiliki penalaran yang kuat, mampu mengingat dengan cepat dan mampu menjawab pertanyaan ustadzah dengan benar. Namun dalam proses pengerjaan kreativitas dia terkesan lambat dan berhati-hati.

Zeya. Menurut kami dia merupakan tipe anak yang pemalu dan kurang aktif. Namun, dalam pengerjaan kreativitas dia dapat menyelesaikan dengan baik dan rapi dan dia adalah satu satunya anak murid yang selesai dalam tugas tersebut.

Haura. Menurut kami dia merupakan tipe anak yang saat mengerjakan sesuatu terkesan cepat, namun kurang rapi dan bila dia menemukan masalah seperti susah membuka tutup lem maka dia akan membantingnya.

5. Pada pukul 09:25, Ustadzah Nurul memberikan instruksi lagi bagaimana cara membuat lipatan yang nantinya akan di robek. Tapi ada satu murid yaitu haura, dia merasa tidak bisa melakukan lipatan garis , yang sudah diinstruksi ustadzah sebelumnya dan dia juga mengeluh karena tidak bisa. Setelah mereka semua membuat lipatan kertas dan merobeknya lagi dengan bentuk yang kecil. Lalu mereka diajarkan lagi cara untuk merobek dan menempelnya di kertas yang sudah ada bentuk apel tersebut. Ustadzah pun juga memberi instruksi supaya mereka memakai lemnya tidak banyak.
  


6. Ada salah satu murid dikelas cempaka diberi pujian dari Ustadzah Nurul yaitu Nadia anak yang pemalu juga pendiam, ustadzah memuji karena hasil pengerjaan Nadia sangatlah rapi dan ustadzah menunjukkannya kepada semua anak murid sebagai contoh.

7. Pada pukul 09:45, waktu pengerjaan kolase sudah selesai, tetapi semua kolase yang belum siap akan tetap dikumpul juga di meja ustadzah. Ustadzah Rita juga memberi instruksi kepada anak murid, yaitu jika ada origami yang tersisa harap dikumpulkan kembali kepada ustadzah beserta lem, pensil dan penghapus. Kemudian lembar kertas kerja juga dikumpulkan di dalam loker.






8. Pada pukul 09:45, anak anak murid semua berdo’a sebelum makan. Setelah berdo’a, mereka mencuci tangan dengan cara membuat barisan panjang terlebih dahulu. Lalu mereka mengambil bekal mereka masing masing. Pada sela sela makanan, para ustadzah juga mengajarkan bagaimana cara berbagi sesama teman.
            

  

9. Pukul 10:05, anak anak murid selesai makan, dan Ustadzah Rita menginstruksikan untuk meletakkan kembali tempat bekal mereka kedalam tas. Setelah itu mereka berdo’a setelah makan dan merapikan kursi dan meja. Kemudian mereka semua bergegas untuk keluar kelas untuk melakukan khatam qur’an.
     


EVALUASI

Kegiatan prasekolah menurut dasar kurikulum Froebel :

Gift : objek yang dapat digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang bentuk, ukuran, warna dan menghitung. Anak-anak di TK Azizi tidak menggunakan objek langsung, mereka menggunakan objek dari kertas, seperti guru memberikan mereka gambar api unggun untuk memperkenalkan api unggun.
Occupation : materi untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti menjahit sesuai pola, membuat bentuk mengitu pola, menggunting, menggambar, menempel dan melipat kertas, dll. Anak-anak TK Azizi sudah menerpakan konsep ini, seperti memotong kertas origami.
Nyanyian : Anak-anak TK Azizi melakukan kegiatan bernyanyi sebelum masuk ke dalam kelas.

Kegiatan prasekolah dilihat dari pemenuhan perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosional.
Fisik : Anak-anak di TK Azizi senam, menyanyi, berenang terlebih dahulu sebelum masuk ke kelas.
Kognitif : Anak-anak di TK Azizi juga melakukan business day pada saat kunjungan kelompok kami, yaitu kegiatan berjualan yang membutuhkan kognitif, di kelas anak-anak juga mewarnai dan menempel origami ke falam bentuk gambar yang disediakan.
Sosioemosional : Anak-anak di TK Azizi melakukan kegiatan bermain dengan teman-temannya untuk melatih perkembangan sosioemosionalnya.

TESTIMONI :
Nabilah Alwani : Menurut saya, pada pengalaman saya mengobservasi anak pra sekolah atau TK tidak begitu sulit. Karena menurut saya bahwa anak anak prasekolah dapat membuat saya lebih semangat lagi dalam observasi ini. Mereka sangat begitu antusias dalam menyambut kami baik itu dari pihak sekolah, para ustadzah dan anak anak muridnya. Dalam pengerjaan observasi ini, sangatlah berjalan dengan baik dari awal observasi hingga akhir observasi.
Daniella Precylia : Menurut saya, kegiatan observasi ini sangat menyenangkan. Dimana kita bisa mengamati kegiatan anak usia dini, mulai dari belajar, keterampilan, bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Ada juga kegiatan jual-beli yang dilakukan saat kami datang berkunjung ke sekolah ini. Hal itu sungguh melatih anak agar mampu terjun dalam masyarakat dan itu merupakan cara awal agar tidak terjadi kesulitandalam bersosialisasi. Anak-anak di sekolah ini pun sangat antusias dengan kedatangan kami. Bahkan ada yang malah asyik melihat kami mengamati mereka hingga tidak konsen melihat gurunya mengajar. Pihak sekolah pun menyambut kami dengan baik dan sangat membantu berjalannya kegiatan observasi ini, sehingga kegiatan observasi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Novita Sari Marbun : Kegiatan observasi di TK Nurul Azizi merupakan saah satu kegiatan yang cukup menarik buat saya. Melalui observasi yang kami lakukan, saya bisa lebih mengenal bagaimana karakter murid-murid di sekolah TK. Saya juga bisa mengetahui bahwa anak-anak TK itu unik dan menyenangkan.
Anjelica : Observasi ini sangat menarik dan menambah pengalaman sehingga dapat melihat perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosional dari anak-anak secara langsung.
Naufal Ilham Hrp : Menurut saya, observasi ini adalah hal yang baru bagi saya. Dengan adanya observasi ini, semakin memacu diri saya dalam memahami tingkah laku anak-anak. Berkaitan dengan topic yang diterima oleh kelompok, saya merasa sangat bahagia karena mengobservasi anak-anak TK, karena bagi saya banyak sekali tingkah laku anak-anak yang dapat diamati dan ini merupakan hal yang menambah ilmu pengetahuan saya.
Karyani Marlis : Menurut saya,Ini adalah pertama kalinya saja terjun langsung ke sekola mengobservasi anak- anak TK dan cukup menyenangkan anak-anak untuk diajak berinteraksi.Dan ustadxah beserta anak didik menyambuk kami dengan baik.Maka,dengan adanya tugas proyek mini ini saya menjadi lebih mengerti mengenai teori yang telah dipelajari dan yang berhubungan langsung dengan tugas observasi ini.
Sofyan Sahuri : Menurut saya, observasi ini sangat menarik dan menambah pengetahuan saya mengenai anak-anak pada usia prasekolah.

Poster Observasi

DAFTAR PUSTAKA

Read More ->>

Jumat, 07 April 2017

Teknologi Dan Pendidikan [ Resume 3 Psikologi Pendidikan

Teknologi Dan Pendidikan
  Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi dalam pendidikan sangat sering dibahas karena pendidikan sangat erat kaitannya dengan teknologi, begitu juga sebaliknya.
  1. Revolusi Tekonologi
Murid-murid zaman sekarang sangat berbeda dengan murid pada zaman ketika orang tua atau nenek kita bersekolah dan menjadi murid. Sekarang apabila anak ingin siap kerja, maka sebaiknya sekolah memusatkan teknologi sebagai pelajaran utama di kelas (Earle, 2002; Geisert & Futtrel, 2000; Sharp, 2002).Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama bebrapa dekade,tetapi teknologi masih dipakai secara sederhana dan berubah dengan lamban.
Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakt informasi di mana kita kini hidup. Orang menggunakan komputer, bollpoin, surat, dan telepon untuk berkomunikasi. Untuk sekolah yang tidak berlokasi di kawasan gurun, pendekatan tradisionalnya adalah menyuruh murid membacca topik dalam buku ajar, atau mungkin dengan mengamati beberapa reptil gurun di terarium, mendengar pemaparan tentang topik, dan mungkin kemudian menjawab pertanyaan yang memicu diskusi lebih lanjut.
  2. Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid. World Wide Web adalah sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafis. Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet. Email adalah singkatan dari electronic mail yang merupakan bagian penting lain dari internet.
  3. Teknologi dan Diversitas Sosiokultural
Teknologi membawa beberapa isu sosial. Problem akses computer dan pemanfaatannya juga diperparah karena makin banyaknya computer di rumah keluarga kelas menengah atas. Teknologi membawa beberapa isu sosial maka dari itu berikut beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam askes dan penggunaan computer ( Gipson, 1997; sheffeld, 1997) ;
    i.  Saring materi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
  ii. Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif untuk semua murid dari semua latar belakang gender,etnis dan kultural.
  iii. Beri murid informasi tetang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda menggunakan teknologi secara efektif di dalam kehidupan dan karier mereka. Seperti mengundang analisis komputer untuk memberikan beberapa motivasi serta “tips and trick” agar mereka semangat.
  iv. Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktifitas belajar berbasis komputer dirumah. Ajak orang tua untuk memberikan feedback yang positif kepada anak mereka agar menggunakan komputer.
  4. Standar untuk murid yang “ melek teknologi “
     i. Pra-taman Kanak-kanak Sampai Grade Dua
     ü Gunakan alat input (seperti mouse, keyboard, atau remote control) dan alat ouput (seperti monitor dan printer) untuk mengoperasikan komputer.
        ü Gunakan variasi media dan teknologi.
        ü Gunakan sumber daya multimedia yang pas seperti software pendidikan.
        ü Kerja sama dengan teman, anggota keluarga, dan orang lain.
        ü Gunakan sumber daya teknologi.
        ü Tunjukkan perilaki etis dan sosial yang positif.
   ii. Grade 3 sampai 5
        ü Gunakan keyboard dan alat input dan ouput secara efektif.
        ü Diskusikan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
        ü Gunakan alat teknologi untuk kegiatan menulis, berkomunikasi, dll.
        ü Gunakan telekomunikasi secara efektif.
     ü Gunakan telekomunikasi dan sumber daya online untuk ikut dalam proyek pembelajaran bersama.
        ü Gunakan sumber daya teknologi untuk aktivitas pemecahan masalah.
   iii. Grade 6 sampai 8
        ü Tunjukkan pengetahuan tentang perubahan dalam teknologi informasi.
        ü Gunakan alat yang spesifik, seperti software dan simulasi.
       ü Teliti dan evaluasi akurasi, relevansi dan bias dari sumber informasi elektronik.
   iv. Grade 9 sampai 12
        ü Identifikasi kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer.
        ü Gunakan informasi online secara rutin
    ü Pilih dan aplikasikan alat teknologi untuk riset, analisis informasi, dan pemecahan problem dalam pembelajaran materi.
Read More ->>

Psikologi dan Tahap Perkembangan Pendidikan {Resume 2}

Psikologi dan Tahap Perkembangan Pendidikan
Perkembangan dalam pendidikan dapat diartikan yakni pengajaran itu untuk anak-anak yang harus dilakukan dengan tingkat yang tidak terlalu sulit dan terlalu menegangkan atau sangat terlihat mudah dan menjemukan. Pendidikan di dalam perkembangan kognitif dan bahasa dipelajari dan di ajarkan kepada siswa agar mengetahui dan memahami level atau kemampuan optimal mereka dalam praktik belajar dan mengajar agar sesuai dengan diri mereka hingga mereka merasa siap dan sesuai dengan tahapannya.
Tahap perkembangan pendidikan dalam perkembangan dikaji dalam tiga konteks yang dimana anak menghabiskan sebagian besar waktunya pada ketignya , yaiutu :
1. Keluarga
Anak-anak lahir didalam sebuah keluarga yang berbeda-beda satu sama lain. Beberapa orang tua mendukung anaknya, dan orang tua lainnya bersikap kasar atau mengabaikan orang tuanya. Beberapa keluarga anak ada yang hidup dalam kemiskinan, dan ada juga yang lainnya berkehidupan cukup. Jadi intinya semua anak pengasuhan dan keadaannya masing-masing berbeda satu sama lain.
a. Gaya Parenting
Orang tua tidak boleh menghukum ( puntivie ) atau terlalu tak peduli ( aloof ). sebaliknya, orang tua harus menyusun aturan bagi anak dan pada saat yang sama bersifat suportif atau mendukung dan membimbing serta mengasuh ( nurturant ). ada 4 bentuk gaya parenting, yaitu =
a) Authorian parenting yaitu gaya asuh yang bersifat membatasi dan menghukum.
b) Authoritative parenting yaitu gaya asuh positive yang mendorong anak agar menjadi mandiri tapi masih membatasi dan mengontrol tindakan mereka.
c) Neglectful parenting yaitu gaya asuh diman orang tua tidak peduli dan hanya meluangkan sedikit waktunya dengan anaknya
d) Indulgent parenting yaitu gaya asuh dimana orang tua terlibat aktif tetapi hanya memberikan sedikit batasan atau kekangan pada perilaku anak.
b. Hubungan Sekolah dan keluarga
Hubungan keluarga dan sekolah adalah mesosistem yang dangat penting, karena hubungan ini sangat menguntungkan anak-anak dari beragam lingkungan dan anak-anak dari keluarga yang berbeda-beda.
2. Teman Sebaya
Teman sebaya (peer) juga sangat memainkan peran dalam perkembangan anak dalam pendidikan. Dalam sebuah studi terhadap 3000 anak di SMA, tekanan dari teman - teman sebaya (peers Pressure) sangat erat kaitannya dengan penggunaan alkohol. Jadi intinya teman sebaya dapat memberikan perkembangan dan peningkatan yang negative dan positif, makanya orang tua juga harus ikut andil dalam perhatiannya kepada teman anaknya.
a. Status Teman Sebaya.
Status teman sebaya dibagi atas 4 tipe, yaitu anak populer,anak diabaikan, anak ditolak, dan anak kontroversial (Rubin, Bukowski & Parker, 1988; Wentzel & Asher, 1995; Wentzel & Battle, 2001).
i. Anak populer biasanya berperilaku baik dan tidak dibenci teman-temannya, juga menjaga alur komunikasi dengan kawannya agar sealu terbuka.
ii. Anak diabaikan biasanya jarang dianggap sebagai teman terbaik, tetapi belum tentu ia tidak disukai teman-temannya.
iii. Anak ditolak biasanya jarang dianggap sebagai teman terbaik, dan sering dibenci oleh temannya.
iv. Anak kontroversial biasanya dianggap sebagai teman baik dan juga kerap tidak disukai.
b. Persahabatan
Persahabatan memberikan kontribusi pada status teman sebaya dan memberikan keuntungan, yaitu :
i. Kebersamaan (Companionship)
ii. Dukungan Fisik
iii. Dukungan Ego
iv. Intimasi atau Kasih Sayang
3. Sekolah
Konteks perkembangan sosial yang terus berubah disekolah sangat bervariasi sejak masa kanak-kanak awal, sekolah dasar, dan sekolah masa remaja (Minuchin & Shapario, 1983). Dalam sistem perkembangan anak di sekolah ini, satu-satunya interkasi yang biasanya terjadi dikelas adalah dengan satu atau dua guru perempuan, yang menjadi figur utama dalam kehidupan mereka dalam bersekolah.

Read More ->>

Sabtu, 01 April 2017

Cara Mengajar Yang Efektif (Resume 1 Psikologi Pendidikan)

Cara Mengajar Yang Efektif
 “Pengetahuan dan Keahlian Profesional”
Mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid-murid sekarang bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal (Diaz,1997). Hal utama yang diperlukan untuk menguasai perspektif dan strategi itu ialah pengetahuan dan keahlian profesional, serta komitmen dan motivasi.
 Hasil gambar untuk guru efektif
Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik serta memiliki cara-cara agar memberikan pengajaran yang baik, berikut cara-caranya :
1. Penguasaan Materi Pelajaran
Guru yang baik dipandang sebagai guru yang menguasai materi dan memiliki pengetahuan materi yang mencakup fakta, istilah, dan konsep-konsep yang umum. Seorang guru juga perlu memiliki pengetahuan - pengetahuan dasar mengenai pengorganisasian kelas, materi, mengaitkan gagasan-gagasan, dan cara berpikir seorang guru haruslah teratur,disiplin dan dapat dipercaya mengenai pendapat-pendapatnya.
2. Strategi Pengajaran
Jhon Dewey dan William James mengemukakan prinsip utama filsafat pendidikan adalah prinsip konstruktivisme. Prinsip Konstruktivisme ini mengutamakan agar manusia atau individu secara aktif menyusun dan membangun ( to construct ) pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan ini, guru tidak hanya sekedar memberikan informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru juga harus mendorong anak atau siswanya. Zaman sekarang ini, pemahaman konstruksivisme menekankan pada sifat anak-anak yang saling kerja sama untuk mengetahui dan memahami pelajaran (Gauvain,2001).
3. Penetapan Tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
Guru yang efektif harus menentukan tujuan pelajaran dan pengajaran serta menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu (Pintrich & Schunk, 2002).
4. Keahlian Manajemen Kelas
Guru yang efektif harus membangun lingkungan pembelajaran yang kondusif dan optimal, yakni guru perlu meninjau ulang strategi penataan dan prosedur pengajaran, pengorganisasian kelompok,mentoring, dan menghidupkan suasana kelas serta mengerti dan menangani tindakan murid yang mengganggu dikelas.
5. Keahlian Motivasional
Guru harus emiliki strategi yang efektif dan jitu untuk memotivasi murid agar mau termotivasi untuk belajar dengan baik. Dan guru mesti tahu bahwa murid akan termotivasi saat bisa memilih apa yang di inginkan dan guru harus kreatif berfikir untuk memberikan kesempatan pada murid untuk usaha dan proyek mereka sendiri.
6. Keahlian Komunikasi
Guru harus memahami berbagai cara untuk berkomunikasi, baik itu komunikasi secara verbal ataupun komunikasi nonverbal dengan muri-murid dan juga orang tua dari murid. Guru mesti memiliki keahlian komunikasinya yang baik saat mereka bicara di dalam dan diluar pelajaran, dan guru juga harus meningkatkan keahlian murid untuk berkomunikasi agar berguna bagi mereka untuk mencari pekerjaan, karena saat ini yang banyak dicari perusahaan adalah yang memiliki keahlian dalam berkomunikasi.
7. Bekerja secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berlainan
Guru harus mengetahui dan memahami anak didik dengan latar belakang yang berbeda - beda, dan sensitif terhadap apa yang dibutuhkan mereka. Dan guru harus bersikap adil menjadi perantara kultur sekolah dengan kultur murid-murid yang berbeda, terutama dengan murid yang kurang sukses dalam bidang akademik dan Guru harus mencari tahu dan memikirkan cara atau upayanya agar murid berhasil.
8. Keahlian Teknologi
Guru yang efektif harus menguasai komputer atau tekonologi dan dapat ia terapkan dalam pengajarannya agar murid ikut menulis dan berkreasi serta mempersiapkan murid untuk siap mencari pekerjaan dimasa depan karena keahlian teknologi dan keahlian berbasis komputer sangat diutamakan dalam pekerjaan sekarang.
Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.